Minggu, 30 Mei 2010

Keliling Dunia


Long weekend kali ini aku benar2 keliling dunia. Sungguh menyegarkan, dari Philipina sampe dubai. Dari mulai nyari toilet yg susah bener sampe diving ketemu sekumpulan hiu.

Kata siapa keliling dunia harus dengan uang mahal dan waktu yang sangat lama. Menikmati kota2 dunia dengan hanya duduk pun bisa dilakukan. Cukup membaca Naked Traveler 2 nya Trinity kita bisa merasakan pesona kota2 yang telah dikunjunginya.

NT2 ini memberikan rasa yg lengkap, selama ini yg aku pikir negara di luar sana sungguh mengesankan dibanding negeri sendiri, tapi ternyata ada beberapa kota yg hampir sama dengan negeri kita tercinta. Trinity juga mampu membawa kita menelusuri kota2 kecil yang kadang jarang diberitakan. Kemewahan Emirates pun ditulisnya hingga aku merasakan berada didalamnya.

NT2 juga bisa untuk pedoman bagi para backpaker pemula. Menikmati NT2 seakan tak bisa dihentikan. Tiap halamannya memberikan rasa yang tak sama dan membuat kita penasaran dengan title / judul yg menggelitik. Kalau di NT aku cukup terkesan dengan pohon pisang dan air terjun, nah di NT2 aku merasakan cowok2 disana cukup gatel juga.


Rasanya tak sabar menanti buku selanjutnya dari Trinity. Bravo Trinity!

Minggu, 23 Mei 2010

N5M


Baru beberapa halaman awal berwisata dengan buku ini membuatku menciptakan aliran sungai di bukit pipiku. Kenangan beberapa tahun silam menggodaku, saat papa masih ada, saat papa memberikan tawaran untukku untuk ke pondok. Dalam bayanganku pondok merupakan tempat buangan, kotor, dan bau. Jadilah tawaran itu dengan halus kutolak. Seandainya papa dulu seperti amak nya alif. Mungkin aku akan tetap seperti ini dengan kemampuan plus plus.
Membaca setiap halaman novel ini memberikan percikan-percikan api semangat dan inspirasi. Man jadda wajada. Kata-kata yang ada di novel ini membuatku terpompa. Benar kata mama, tidak ada yang tidak mungkin. Jika kita berusaha pasti akan kita dapatkan apa mau kita. Mama selalu mengatakan jika kita mengatakan tidak mungkin berarti kita telah melawan Tuhan. Karena hanya Dia yang dapat memberikan keputusan.
Kisah alif yang begitu sabarnya memendam keingannnya demi keinginan amaknya. Aku berandai-andai jika semua anak seperti alif? Betapa bahagianya seorang ibu. Karena hanya dengan restu ibu kita akan mendapatkan barokah dalam hidup ini. Luv u mom.
Selain alif, kisah-kisah sahibul menara juga sangat apik di tulis oleh bang fuadi ini. Sungguh Allah memberikan otak yang begitu cerdasnya bagi ke enam anak ajaib ini (menurutku). Mereka benar-benar memanfaatkan waktu yang singkat untuk merancang masa depan mereka. Dan tanpa mereka sadari mereka telah berjalan ke arah mimpi tersebut. Allah itu maha tahu dengan hanya memikirkan saja, maka Allah akan menuntun kita ke arah yang kita mau tersebut. Subhanallah.
Ahmad fuadi juga mampu mengoyak emosi saat kita menikmati kata demi kata yang ia tuliskan. Bagaimana kisah Baso yang terombang ambing sebelum menentukan keputusan yang tak bisa ditunda lagi. Dan gelitik kisah seorang gadis yang menjadi perbincangan 3000 siswa pondok. Sekali kenal dengan buku ini aku seakan terbius untuk menikmati halaman demi halaman berikutnya.
Buatku novel ini memberikan rasa baru bagiku mengenai pondok. Pondok Madani telah memproses ke 6 anak menjadi pribadi-pribadi yang istinewa.
Tak sabar aku menanti Ranah 3 Warna.

K-E-R-J-A


Lingkungan yang menurutku paling kejam adalah dunia kerja. Kita seakan-akan buta. Tidak bisa melihat bagaimana rekan kita. Buatku -dulu- semua orang berhati baik. Namun apa yang terjadi saat memasuki dunia yang menilai setiap jerih payah kita dengan uang?
Ternyata Allah maha dahsyat, menciptakan orang bergitu beragam. Subhanallah. Mulai dari orang yang benar-benar bersyukur -memanfaatkan yang diberikan oleh Allah semaksimal mungkin- hingga orang merasa dirinya selalu miskin.
Meski beragam jenis orang yang ada aku cukup megelompokkan berbagai orang tersebut dalam dua jenis. Pertama orang yang memberikan aura positif, yang kedua orang yang memberikan aura negatif. Yakin cuma dua jenis? Iya, hanya ada 2 jenis yang membedakan adalah tingkat kadar dari kedua jenis tersebut.
Aku cukup senang bila bertemu dengan orang yang selalu memberikan aura positif, orang dengan jenis ini selalu memberiku semangat. Kerjaan serasa jadi lebih cepat selesai kalau bertemu dengan orang yang jenis ini, serta bawaannya selalu ceria. Namun ketika bertemu dengan orang yang selalu memberikan aura negative yang ada hanyalah semakin malas mengerjakan apa2 dikantor. Bagaimana tidak jika aku bertemu orang dengan aura negative dia akan selalu mengeluh dan mengeluh, yang kerjaannya bejibun banyaknya lah, yang punya masalah dengan rekan yang lain lah, yang nggosipin si itu lah (negative mode on), itu masih hal kantor bagaimana dengan hal yang di luar kantor? Dia bakal seperti sirine ambulance bercerita gak jelas dengan suara nyaring (aaarrrgghhhh…penting banget gak seh).
Lalu adakah orang baik dan tidak baik pada dunia ini? Aku menjawab dengan ragu2 ABU2. Mengapa? Karena aku sangat sulit menilai mereka, bagiku mereka terselimuti kabut. Putih semua. Aku tidak tahu mana orang baik dan tidak baik yang aku tahu kedua jenis diatas saja.
Ilmu yang didapatkan di SD pada dunia ini dipertaruhkan. TOLERANSI. Bagiku hanya itu bahasa yang dapat digunakan dalam dunia ini.
Keep working guys!

Sabtu, 15 Mei 2010

Tulisan hari ini 150510


Hhmm...waktu rehat yang sedikit menyenangkan dan menenangkan. Take a rest mulai dari kamis. Harusnya aku memanfaatkan hobi lama yang saat ini mulai terlupakan, BACA BUKU. Tapi apa yang terjadi? Okay aku memang membaca buku, namun sepertinya ada yang salah.
Kamis lalu aku meminjam buku ke teman lamaku. Rencana meminjam buku yang membuat otakku tidak meregang, yups...KOMEDI yang kupilih. 3 buku sudah d tangan, 2 diantaranya dengan jenis (harusnya) membuatku tertawa terbahak2 ataupun sedikit tersenyum.
Sampainya di rumah, membuka halaman demi halaman buku dengan judul 'My Stupid Boss'. Dengan asumsi di otakku 'aku harus tersenyum dan tak meninggalkan buku tersebut sampai usai'. But apa yang terjadi, setia halaman mengingatkan aku mulai dari tahun 2007 dan beberapa minggu yang lalu. Alhasil, buku tidak tuntas saat itu juga.
Hari kedua, dengan memaksa tetap membaca buku tersebut. Dari halaman demi halaman membuat ku mengingat 'kisah2 dari beberapa sahabat'. Hingga aku mulai bertanya 'Apakah semua boss seperti yang di kisahkan oleh chaos@work?'
Dan kucoba menyelesekan dengan otakku yang semakin tegang. Rencanaku gagal total. Kututup buku itu dan mulai merenungkan.

Mungkin kita semua mempunyai boss yang seenak jidatnya berbicara (maaf pak/bu) atau pagi bilang A dan siang bilang B. Aku pernah mempunyai pengalaman yang sangat menyenangkan dengan allmyboss. Dari semprotannya seperti hujan badai sampai HP dibanting karena aku bersihkukuh bilang (meski dalam hati) 'wong iki salah kok ngeyel' -hahahahaha...sssttt...buat yang tau pengalamanku ini- Atau lain lagi cerita boss ku yang bisa membuat mulutku menganga karena tiba2 semua job desk nya tiba2 pindah menjadi job desk ku dalam sekejap mata. Tapi itulah mereka, dengan apapun sifat mereka sebaiknya kita cukup memakluminya.

Dalam otakku, se'ajaib'nya mereka (boss) pasti ada (setidaknya) sedikit pelajaran yang bisa kita petik. Misal:
  • Ketika boss kita mengatakan a dan sedetik kemudian mengatakan b, pelajaran yang bisa kita petik adalah kita harus siap dalam setiap perubahan yang cepat.
  • Ketika boss kita memberikan hadiah job desk nya, pelajaran yang bisa kita ambil adalah kita diminta belajar untuk menggantikan posisinya.
  • Ketika boss kita mulai menyebalkan dengan segala sikap nya, pelajaran yang bisa kita ambil adalah kita akan mendapatkan pahala yang besar karena kita dapat belajar Sabar dan ikhlas.
  • dsb.
Tulisan ini dibuat hanya untuk memenangkan hati.

Anggap boss kita sebagai guru kita, mereka pasti memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan otak kalian.

Selasa, 11 Mei 2010

T-I-M-E

Aku sangat menyukai quote dari Aa' Gym tentang waktu. Kita semua diberikan waktu yang sama 24 jam yang membedakan hanyalah bagaimana kita mengisinya. Kalimat yang sederhana namun sangat mengena.

Kadang aku mendengar beberapa dari kita mengeluhkan waktu 'waktuku gak cukup' atau 'gila, cepet bangetnya waktunya'. Bahkan tak sedikit doa yang dipanjatkan agar waktu ditambahkan. Lalu bagaimana dengan mereka yang memanfaatkan waktu dengan cukup baik. Mereka akan bersyukur telah diberikan waktu.

Kutipan yang aku suka dari komunitas sebelah.
Arti waktu 10 tahun, tanyalah petani yang menanam pohon jati
Arti waktu 1 tahun, tanyalah pelajar yang tak naik kelas.

Arti waktu 1 bulan, tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi prematur.

Arti waktu 1 minggu, tanyalah kepada redaksi dan editor dari majalah mingguan.

Arti waktu 1 hari, tanyalah mereka yang akan nikah dan pergi meninggalkan rumah keluarga.
Arti waktu 1 jam, tanyalah seorang Romeo yang sedang menunggu kedatangan Juliet.

Arti waktu 1 menit, tanyalah mereka yang ketinggalan kereta api atau kapal terbang.
Arti waktu 1 detik, tanyalah kepada orang yang selamat dari kecelakaan

Arti waktu 0,1 detik, tanyalah kepada orang yang kalah dalam lomba lari 100mt


Cukuplah bagi kita untuk mengeluhkan tentang waktu. Keluhan itu sungguh tak kan mampu menambah waktu yang diberikan. Saat ini jadikan setiap waktumu berharga. Disetiap menitnya kau kan mengingatnya. Disetiap detiknya ukirlah dengan prestasi.

Senin, 10 Mei 2010

Cermin - an


Bukan maksud curhat untuk mengeluh atau ikut2an trend FB dengan status keluh kesah, tapi hanya ingin share beberapa hal.

Beberapa tahun yang lalu aku sering sekali bertemu orang2 hebat (setidaknya menurutku). Bertukar fikiran dan menilai sikap dan tidakannya. Mencoba mempelajarinya agar bisa menjadi orang hebat. Namun sangatlah susah untuk dilakukan saat ini.Cerita mengalir tidak hanya tentang kehebatan yg ingin aku dengar, percikan2 tentang kondisi yang harusnya tidak boleh terjadi pun mengalir begitu saja. Belajar mendengar dan mengolah semua yg masuk ke dalam otak sangatlah tidak mudah. Terasa sangat sulit ketika menemukan kondisi yang sebenarnya.

Seperti saat ini aku menemukan suatu kondisi yang harusnya tidak ada dalam otakku. Seolah2 cerita yang pernah mampir hanya lewat ungkapan kata2 kini aku berada dalam situasi tersebut.

2 tahun lalu belajar tentang team building, team leader, teamwork, trust, dsb. Semua dibutuhkan dalam suatu tim.
2 tahun yang lalu aku seolah2 sangat mengerti tentang keberadaan unsur2 tsb dalam suatu tim.

dan sekarang mengapa sungguh sangat sulit berbicara seperti 2 tahun yang lalu dengan temanku sendiri.

mengapa lebih mudah untuk berbicara dengan orang2 hebat itu.