Selasa, 12 April 2011

bukunya Ligwina


Pada postingan sebelumnya aku sedikit men'thoel-thoel' buku Untuk Indonesia yang Kuat: 100 Langkah untuk Tidak Miskin.

Pertama membuka buku ini yang jadi pertanyaanku 'apakah aku merupakan golongan menengah?' Karena disini Ligwina sedikit-sedikit menuliskan golongan menengah, harus seperti ini dan itu.

Jika dilihat dari ciri2 yang ia tulis, bisa jadi aku merupakan golongan menengah bisa juga bukan. :D Karena kata ligwina golongan menengah itu golongan yang sudah mempunyai gaji (itu aku), bisa belanja (itu aku), bisa liburan (walau sekedar jatim okelah itu aku), tapi belum mempunyai rumah (aku banget). Kalau hanya sampai itu mungkin aku bisa dikatakan golongan menengah, tapi jika membuka halaman seterusnya semakin menguatkan hati 'bukan aku kok, jadi apa aku golongan yang dibawahnya golongan menengah?'okey lupakan tentang itu, ada yg lebih penting lainnya yang perlu ku sharing disini.

Kita sudah bekerja berapa tahun?
Tabungan kita berapa?
Kalau kita sakit bisa gak kita membiayai sendiri?
Sudahkah kita mempunyai rumah?
Sudahkah kita berfikir tentang dana pensiun?

okeh sampai sini ada yang sudah pusing?

Kalau pusing aku sarankan jangan pernah menyentuh buku ini sedikitpun!:D

Okeh mari kita teruskan buat yang tidak pusing ataupun yg pusing tapi ingin menyembuhkan. Lets GO!

Sudah siap punya pasangan?
Sudah siap punya anak?
Sudah siap membiayainya?
Sudah siap menyekolahkan anak-anak kita?

Yang pingsan silahkan tinggalkan blog ini dan jangan pernah melihat buku Ligwina, buat yang melotot mari kita teruskan.

Dalam buku Ligwina dibeberkan tentang kebiasaan-kebiasaan kita yang kadang membuat kita melayang dan melupakan masa depan. Buat kita yang ada ini dan untuk masa ini, masa depan nanti dulu kali ya...

Dan itu membuat kita tertohok-tohok dan meratapi kenapa baru sadar sekarang.
Namun bukan Ligwina namanya jika tidak mempunyai obat penawarnya setelah mencabik-cabik hati dan otak kita.

Dalam buku Ligwina yang mengabil judul menggelitik 100 Langkah untuk tidak miskin ini di ajarkan agar kita berdisiplin terhadap keuangan kita. Setelah mencoba mempraktekkan itu sangat-sangat tidak mudah. Namun apakah kita mau berdarah-darah dimasa depan disaat usia kita tidak produktif?

Buku ini benar-benar membiusku untuk mempercepat kemampuan bacaku, obat-obat penawarnya pun dijelaskan secara sederhana (meski aku harus membaca berkali-kali lagi untuk masalah ini, sumpah aku kurang tau masalah danareksa dan saham). Yang paling kusuka dari buku ini adalah say by Data. Data itu yang bakal membuat kita tercengang.

Jadi buat kita semua yang ingin hidup tenang dan nyaman di masa depan segeralah beli buku ini, bukan masalah promosi. Buku ini memang kita butuhkan kok. Siapapun kita, cobalah membaca buku ini. Aku yakin semua bakal ketagihan untuk menghabiskannya dan mulai mempraktekkan yang ada di buku tersebut.

Aku berterima kasih buat Ligwina yang telah mencabik-cabik hati dan pikiran dan yang mengijinkan aku mengintip masa depan keuangan.

Jika kita percaya pada Tuhan, Tuhan pun menganjurkan kita berusaha bukan?

Aku sekarang berani mengatakan "MARI KITA MENJADI GOLONGAN MENENGAH YANG KUAT!!!!!"

:D