Selasa, 13 September 2011

Hk III Newton

Assalamu'alaikum!

Udah lama ya gak ngeBlog... (sambil kretek2 tangan)

Okay, hari ini pengen banget ngomongin sesuatu (kena demam syahrini ni....sesuatu banget :p)
Tenang judul ini tidak akan menipu mata anda, namun akan menipu pemikiran anda :p.
Masih ingat tentang hukum III Newton?

Hukum III Newton adalah hukum aksi reaksi, saat kita melakukan aksi kita akan merasakan reaksi sebesar aksi kita. Tenang ini bukan blog tentang fisika.
Hukum III Newton ini tidak hanya berlaku pada sebuah benda, ehm...setidaknya menurutku :p
Dalam kehidupan kita sehari-hari sebenarnya akan sering menemui hukum ini bekerja. Semakin besar aksi kita atau usaha kita maka reaksi atau hasil yang kita dapat juga besar pula. Asumsinya semakin besar kita menolak sesuatu maka semakin besar pula sesuatu itu datang.

Maka jika kita tidak menyukai tentang sesuatu cobalah untuk menerima dulu jangan menolak, karena semakin besar usaha untuk menolak maka semakin besar pula sesuatu itu datang. Hal ini yang coba aku lakukan saat ini.

Lalu bagaimana cara kita menerima sesuatu yang sebenarnya tidak kita sukai, cobalah untuk berpikir positif. Setidaknya hal itu akan menjadi perpaduan yang apik untuk berkompromi terhadap sesuatu yg tidak kita suka.

Masih bingung membacanya, silahkan baca sekali lagi :p

Senin, 30 Mei 2011

Hari Tanpa Tembakau


Hari ini peringatan hari tanpa tembakau, tapi tak ada bedanya seperti hari-hari yang lain. Fasum masih penuh sesak dengan asap-asap tak bertanggungjawab.

Pagi tadi, aku brangkat ke Surabaya dengan menaiki bus Scala, bus ekonomi jurusan Jember Surabaya. Dalam keadaan pilek dan hidung setengah mampet, aku masih bisa merasakan keberadaan asap rokok. Menyebalkan memang dengan melihat tangan-tangan dari kondektur dan supir dengan leluasa memegang batang makruh itu.

Seandainya putung-putung rokok itu tak di buang oleh penghisapnya entah berapa kotak dan berapa putung rokok yang telah ia habiskan. Apakah mereka menyadari? Sudah begitu banyak batang keluar masuk dari bibir kelamnya.

Aku adalah salah satu pembenci batang makruh itu. Menghisap asapnya saja sudah seperti tercekik, gak bisa napas lalu terbatuk berkepanjangan. Kok ya kuat dalam hati aku menggumam.

Berandai-andai lagi yuk...seandainya saja putung rokok tadi dihitung, lalu dikalikan dengan nominal harga rokok, sudah berapa rupiah yang ia habiskan untuk rokok? Pernakah ia berfikir bahwa kebutuhannya tidak sekedar hisapan rokok dari hari ke hari. Ia pasti punya keluarga. Apakah ia sudah bisa mencukupi pengeluaran keluarga, baik itu sehari-hari, minggu, bulan bahkan tahun?

Ironis sekali kalau ia bisa menghisap rokok sebanyak yang ia mau namun anak-anak mereka justru hidup di jalan dengan alasan tak bisa lagi sekolah karena tak ada biaya.

di hari tanpa tembakau ini masih banyak orang-orang yang tak sadar telah membakar uangnya lalu menjadikannya asap yang tiba-tiba menghilang.

Sadarkanlah kawan, saudara, suami, istri, atau kerabat disekitar kita tentang arti kesehatan dan keuangan (alasan kedua bisa digunakan untuk para mereka yang masih merasa kekurangan).

Selasa, 12 April 2011

bukunya Ligwina


Pada postingan sebelumnya aku sedikit men'thoel-thoel' buku Untuk Indonesia yang Kuat: 100 Langkah untuk Tidak Miskin.

Pertama membuka buku ini yang jadi pertanyaanku 'apakah aku merupakan golongan menengah?' Karena disini Ligwina sedikit-sedikit menuliskan golongan menengah, harus seperti ini dan itu.

Jika dilihat dari ciri2 yang ia tulis, bisa jadi aku merupakan golongan menengah bisa juga bukan. :D Karena kata ligwina golongan menengah itu golongan yang sudah mempunyai gaji (itu aku), bisa belanja (itu aku), bisa liburan (walau sekedar jatim okelah itu aku), tapi belum mempunyai rumah (aku banget). Kalau hanya sampai itu mungkin aku bisa dikatakan golongan menengah, tapi jika membuka halaman seterusnya semakin menguatkan hati 'bukan aku kok, jadi apa aku golongan yang dibawahnya golongan menengah?'okey lupakan tentang itu, ada yg lebih penting lainnya yang perlu ku sharing disini.

Kita sudah bekerja berapa tahun?
Tabungan kita berapa?
Kalau kita sakit bisa gak kita membiayai sendiri?
Sudahkah kita mempunyai rumah?
Sudahkah kita berfikir tentang dana pensiun?

okeh sampai sini ada yang sudah pusing?

Kalau pusing aku sarankan jangan pernah menyentuh buku ini sedikitpun!:D

Okeh mari kita teruskan buat yang tidak pusing ataupun yg pusing tapi ingin menyembuhkan. Lets GO!

Sudah siap punya pasangan?
Sudah siap punya anak?
Sudah siap membiayainya?
Sudah siap menyekolahkan anak-anak kita?

Yang pingsan silahkan tinggalkan blog ini dan jangan pernah melihat buku Ligwina, buat yang melotot mari kita teruskan.

Dalam buku Ligwina dibeberkan tentang kebiasaan-kebiasaan kita yang kadang membuat kita melayang dan melupakan masa depan. Buat kita yang ada ini dan untuk masa ini, masa depan nanti dulu kali ya...

Dan itu membuat kita tertohok-tohok dan meratapi kenapa baru sadar sekarang.
Namun bukan Ligwina namanya jika tidak mempunyai obat penawarnya setelah mencabik-cabik hati dan otak kita.

Dalam buku Ligwina yang mengabil judul menggelitik 100 Langkah untuk tidak miskin ini di ajarkan agar kita berdisiplin terhadap keuangan kita. Setelah mencoba mempraktekkan itu sangat-sangat tidak mudah. Namun apakah kita mau berdarah-darah dimasa depan disaat usia kita tidak produktif?

Buku ini benar-benar membiusku untuk mempercepat kemampuan bacaku, obat-obat penawarnya pun dijelaskan secara sederhana (meski aku harus membaca berkali-kali lagi untuk masalah ini, sumpah aku kurang tau masalah danareksa dan saham). Yang paling kusuka dari buku ini adalah say by Data. Data itu yang bakal membuat kita tercengang.

Jadi buat kita semua yang ingin hidup tenang dan nyaman di masa depan segeralah beli buku ini, bukan masalah promosi. Buku ini memang kita butuhkan kok. Siapapun kita, cobalah membaca buku ini. Aku yakin semua bakal ketagihan untuk menghabiskannya dan mulai mempraktekkan yang ada di buku tersebut.

Aku berterima kasih buat Ligwina yang telah mencabik-cabik hati dan pikiran dan yang mengijinkan aku mengintip masa depan keuangan.

Jika kita percaya pada Tuhan, Tuhan pun menganjurkan kita berusaha bukan?

Aku sekarang berani mengatakan "MARI KITA MENJADI GOLONGAN MENENGAH YANG KUAT!!!!!"

:D

Senin, 28 Maret 2011

Berdamai dengan GAJI


Awal tahun lalu otakku dan sekelilingku dipenuhi pertanyaan 'kapan kita naik gaji?' Kenapa selalu terlintas, karena biasanya tiap awal tahun ada kenaikan gaji. Selain itu banyaknya kebutuhan membuat kita berfikir gaji kita selalu kurang.
Hingga akhirnya aku melihat metro TV secara gak sengaja bersua dengan yang namanya Ligwina Hananto.
Siapa Ligwina hananto? -CEO QM Financial
Lalu apa itu QM Financial? silahkan baca selengkapnya disini

2 bulan berlalu aku tak melakukan apa-apa semenjak pertemuan dengan Ligwina. Hanya menjadi follower twitternya.

3 bulan berlalu sejak awal tahun, artinya dah akhir quarter di tahun 2011. Tak ada perubahan. Saldo rekeningku juga tak bertambah ditanggal 26, hanya stagnan di angka itu. Kantor mulai ramai mempertanyakan kepada yang tak mempunyai kewenangan untuk menjawab. Artinya PERCUMA! Toh tidak mendapat jawaban.

Harus berubah!
Harus melakukan sesuatu!

Berdiam diri menanti perubahan? OH NO!.

Lalu mulai membaca buku Ligwina yang benar - benar menggelitikku. Keluar dari zona nyaman itu memang tidak nyaman. Namun apakah kita tetep berada dititik yang membuat kita mengutuk dan mengumpat diri sendiri?

Sederhana dalam berfikir dan tindakan begitulah Ligwina menggelontorkan tiap kata - kata nya. Banyak sindiran yang akan membuat kita tersayat - sayat. Saranku Jangan membaca buku Ligwina jika anda tidak ingin berubah.

Akhirnya akhir bulan ketiga di tahun ini aku bangkit. Dengan menggunakan sisa- sisa yang ada aku memulai sesuatu yang sudah lama kutinggalkan. Membuat coklat. Menjualnya kembali lagi dari NOL.

Meski banyak yang menertawakan, setidaknya itu yg bisa kulakukan tanpa mengeluh dan mengutuk saldo rekening. Saat ini belum ada perubahan di angka - angka tersebut namun setidaknya aku sudah mulai berdamai dengan uang.

Lalu bagaimana dengan kalian semua? :p

note: sebenernya di buku Ligwina bukan menuliskan tips tips berhemat dan bagaimana gaji kita naik, di sini aku menemukan sesuatu yang bisa membuat kita berubah tidak melulu mempersoalkan nominal gaji kita. Namun kalau kita tetap merasa kurang silahkan cari perusahaan yang mau membayar kita lebih besar dari sekarang. :p

Senin, 14 Maret 2011

NBL this season


New Hope
New Season
NBL

Aku sebagai penikmat basket nasional selalu menanti tiap tahunnya.

Awalnya kedatangan NBL ini kufikir sama aja dengan kompetisi kompetisi basket nasional sebelumnya. Datar dan sepi penonton. Hipnotisme basket di negara ini masih belum benar benar membius. Kalaupun anak basket pasti mereka akan melirik NBA. Kalau orang awam pasti lebih menikmati sepak bola. Dengan membawa 'New Hope' di season ini, NBL sangat berbeda. Berbeda tempat, penyelenggara, dan menurutku tim yang ikut di kompetisi ini.

Semua berubah, semua bermetamorfosa pada season ini. Baik dari penyelenggaraan dan dari tim.

Saat aku SMA begitu menanti kobatama. Meski tak bisa menikmati secara langsung pada saat itu salah satu stasiun TV ada yang mau berbagi kepada kaum kaum sepertiku (:d). Dominasi permainan sudah dipegang (setidaknya 5 tim terbaik). Tim tim yang akan jadi juara dapat terbaca. Saat berubah menjadi IBL kufikir akan ada tim tim 'baru' yang akan mewarnai semaraknya 'perbasketan' di Indonesia. Lalu kembali dikecewakan dengan dominasi tim (lagi).

Lalu pada tahun 2010, IBL berganti nama NBL dan berganti penyelenggara. NBL saat ini dipegang oleh PT. DBL Indonesia yang nota bene telah berhasil menyelenggarakan kompetisi bola basket tingkat SMA di negara ini.


Penyelenggaraan

Maaf hanya bisa memantau yang di surabaya. Berpindahnya dari GOR kertajaya ke DBL arena membuat 'rasa' NBL semakin berbeda. Gedung bagus. Dan kita (yang menonton) dapat menikmati Basket secaya utuh. Kepanitiaan yg begitu elegan, sportif, dan muda. Jaman IBL dulu orang orang tua yg berpakaian seadanya nampak tak sedap dipandang. :D

Puncak dari penyelenggaraan NBL yaitu saat Final. Bengong liat di tivi. Nyesal berjuta-juta kali mengapa tak melihat langsung. Perfect!. Bengong. Speachless. (ok karena aku mengatakan speachless bener bener speachless aku) -tulisan tentang final NBA bisa dibaca di sini dan di sini -

Metamorfosa TIM
Banyak nama tim yang sama, itu lagi itu lagi. Memasuki reguler series, awalnya aku hanya menebak nebak seperti yang kulakukan saat adanya Kobatama dan IBL, pasti yang menang a kalo lawan b. Dan hampir semua prediksiku SALAH! CLS yang berhasil mengalahkan SM dan Garuda saat reguler series membuat aku kaget. Apalagi saat CLS mengalahkan PJE (reguler dan champ). PJE yang pernah berubah nama menjadi Kalila sudah tidak bisa menganggap remeh lawan. Bahkan untuk sekelas SM tidak saatnya 'mengunderestimate' (menurutku aslinya gak kok) lawan. Banyak tim di NBL ini berubah. Bermetamorfosa. Dari tim tim yang biasa menjadi luar biasa. Permainan mereka tidak mengecewakan semua mata.

Dari semuanya, aku yakin NBL season depan lebih beringas, sangar, dan menggemparkan. Marilah kita ambil nafas sejenak sambil menanti gebrakan apalagi yang disuguhkan oleh PT. DBL Indonesia.

I'm Back!!

Alhamdulillah dapat kembali di dunia yang membuatku merasa bebas dan lepas untuk berbicara.
Ups...bukan berarti dunia nyata aku merasa terbungkam, hanya dengan media inilah lebih puas bereskresi.
So...nikmatilah rangkaian kata yang akan mulai hadir.
Doakan hari ini adalah permulaan dari sebuah kontinyuitas saya.
amien.