Minggu, 23 Mei 2010

K-E-R-J-A


Lingkungan yang menurutku paling kejam adalah dunia kerja. Kita seakan-akan buta. Tidak bisa melihat bagaimana rekan kita. Buatku -dulu- semua orang berhati baik. Namun apa yang terjadi saat memasuki dunia yang menilai setiap jerih payah kita dengan uang?
Ternyata Allah maha dahsyat, menciptakan orang bergitu beragam. Subhanallah. Mulai dari orang yang benar-benar bersyukur -memanfaatkan yang diberikan oleh Allah semaksimal mungkin- hingga orang merasa dirinya selalu miskin.
Meski beragam jenis orang yang ada aku cukup megelompokkan berbagai orang tersebut dalam dua jenis. Pertama orang yang memberikan aura positif, yang kedua orang yang memberikan aura negatif. Yakin cuma dua jenis? Iya, hanya ada 2 jenis yang membedakan adalah tingkat kadar dari kedua jenis tersebut.
Aku cukup senang bila bertemu dengan orang yang selalu memberikan aura positif, orang dengan jenis ini selalu memberiku semangat. Kerjaan serasa jadi lebih cepat selesai kalau bertemu dengan orang yang jenis ini, serta bawaannya selalu ceria. Namun ketika bertemu dengan orang yang selalu memberikan aura negative yang ada hanyalah semakin malas mengerjakan apa2 dikantor. Bagaimana tidak jika aku bertemu orang dengan aura negative dia akan selalu mengeluh dan mengeluh, yang kerjaannya bejibun banyaknya lah, yang punya masalah dengan rekan yang lain lah, yang nggosipin si itu lah (negative mode on), itu masih hal kantor bagaimana dengan hal yang di luar kantor? Dia bakal seperti sirine ambulance bercerita gak jelas dengan suara nyaring (aaarrrgghhhh…penting banget gak seh).
Lalu adakah orang baik dan tidak baik pada dunia ini? Aku menjawab dengan ragu2 ABU2. Mengapa? Karena aku sangat sulit menilai mereka, bagiku mereka terselimuti kabut. Putih semua. Aku tidak tahu mana orang baik dan tidak baik yang aku tahu kedua jenis diatas saja.
Ilmu yang didapatkan di SD pada dunia ini dipertaruhkan. TOLERANSI. Bagiku hanya itu bahasa yang dapat digunakan dalam dunia ini.
Keep working guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar